Sore itu senja jingga..
Aku menepi oleh angin..
Tidak gentar melihat badai..
Aku hanya perlu bertahan..
Tapi apa aku ini..
Bukan dewa..
Bukan makhluk tanpa hati..
Bisa terluka..
Jika itu badai..
Aku hanya perlu bertahan..
Berdiri menerpa angin..
Menunggu berhenti..
Tapi apa aku ini..
Tidak ada badai tanpa debu..
Mataku tersapu debu memburu..
Aku bertahan memejamkan mata..
Harusnya berkasih itu antara hati..
Bukan jiwa..
Saat jiwa mulai terenggut, hati mana mungkin mampu membahagia..
Harusnya berkasih itu antara hati..
Bukan jiwa..
Saat dua insan menyatu, ada saling percaya dan tidak terkekang..
Harusnya berkasih itu antara hati..
Bukan jiwa..
Saat kepercayaan terpelihara, hatipun akan terjaga mencipta kesetiaan..
Harusnya berkasih itu antara hati..
Bukan jiwa..
Saat bersama bahagia, saat berjauhan percaya..
Harusnya berkasih itu antara hati..
Bukan jiwa..
Saat mengekang menjadi amarah dan rasa kecewa hanya akan menghancurkan hati..
Aku hanya wanita kecil
Tanpa sayap
Tanpa bunga disekelilingku
Aku hanya wanita kecil
Berharap cinta
Berharap kasih sayang
Aku hanya wanita kecil
Hanya menunggu
Hanya mampu menerima keputusan
Aku hanya wanita kecil
Tidak selalu bahagia
Tidak selalu dibahagiakan
Aku hanya wanita kecil
Berjinjit
Menggapai kamu laki-laki
Sampai pada keadaan dimana aku benar2 bahagia lepas dari waktu tanpa diketahui..
Menit menit berharga untukku sendiri..
Tanpa hati, tanpa jiwa, tanpa amarah, tanpa sedih, tanpa kecewa..
Hanya aku..
Ini seperti duniaku..
Menit menit ini duniaku..
Mungkin dia lupa aku wanita
Tidak mungkin bilang aku mau kembali padamu aku akan melepasnya...
Mungkin dia lupa saat itu
Tidak mungkin kala kita tidak mampu membayangkan apa itu ikatan..
Mungkin dia lupa dimana
Tidak mungkin semua tempat itu menjadi tidak memberi kesan..
Mungkin dia lupa rasanya
Tidak mungkin sampai hati dia membentuk kesimpulan itu sendiri..
Mungkin dia lupa
Tidak mungkin rasanya bisa sesakit ini..
Bulan terlambat bersembunyi
Saat cerah cahaya pagi menyinari
Bulan terlambat berlari
Terlanjur terlihat paras pucat pasi
Sudah ada tiga raga dalam hati
yang tak harus terjadi
Meminta ampun langit tertinggi
Harus hilang satu raga menyinari
Bulan pergi dan bersedih
Tak ingin menengok isi hati
Bulan menangis merintih
Hilang raga tak sempurna lagi
Malam ini hanya ada aku dan diriku
Tidak dengan wajahmu
Tidak dengan bibirmu
Tidak dengan rangkulanmu
Malam ini hanya ada aku dan diriku
Satu waktu aku resapi diriku
Seberapa berharganya kamu untukku
Betapa merindunya saat kamu bersamaku
Malam ini hanya ada aku dan diriku
Rindu kau lumat bibirku
Rindu kau belai rambutku
Rindu kau jalangi tubuhku
Malam ini hanya ada aku dan diriku
Mungkin ini hanya sajak rinduku
Sedikit kutulis sebebasku
Hanya untukmu lelakiku
